Jumat, 18 November 2011

LAPORAN PRAKTEK LAPANG AGROKLIMATOLOGI PADA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I MAROS

LAPORAN PRAKTEK LAPANG AGROKLIMATOLOGI
PADA STASIUN KLIMATOLOGI
KELAS I MAROS



DISUSUSN OLEH:

AGUS SALIM
10596 009 09






PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKSSAR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul               :           laporan Praktek Lapang Agroklimatologi
Nama               :           Agus Salim
Stambuk          :           10596 009 09
Laporan praktek lapang ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi 3 sks mata kulia agroklimatologi.

Disetujui Oleh:
Dahrul

Asisten


Makassar 20 desember 2010










KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya serta kesempatan dan kesehatan yang telah diberikan sehingga laporan ini bisa selesai pada waktu yang telah ditetapkan dan tak lupa mengirimkan salawat dan salam kepada nabi besar Muhammad SAW.
Laporan ini disusun sebagaimana untuk memenuhi 3 sks untuk lulus mata kulia agronomi dan sebagai ujiaan hasil dari praktek lapang yang telah dilakukan di stasiun klimatologi kelas 1 maros.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah awal yang masi memerlukan banyak perbaikan-perbaikan, baik itu dari segi metode penyusunan maupun dari segi analisis rangkaian kalimatnya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari siding pembaca sekalian guna kesempurnaan laporan yang akan dating.




Makassar 20 desember 2010

  Penyususn                            


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. ...i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….... .ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...v
I.         PENDAHULUAN
  1.2   Latar Belakang……………………………………………………….1
  1.2   Tujuan Praktek Lapang……………………………………………....1
II.    TINJAUAN PUSTAKA
        2.1  Sejarah Berdirinya Stasiun Klimatologi………………………………2
III.  PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI
        3.1  Sangkar Cuaca………………………………………………………...4
        3.2  Evaporimeter Panci Terbuka………………………………………….5
        3.3  Penakar Cura Hujan Biasa…………………………………………….5
        3.4  Wind Vane Anemometer……………………………………………...6
        3.5  Termometer Tanah…………………………………….……...………7
        3.6  Kampbell Stock……………………………………………………….7
        3.7  Penakar Hujan Otomatis ……………………………………………...8
IV .  KESIMPULAN DAN SARAN
        4.1   Kesimpulan…………………………………………………………...9
         4.2   saran……………………………………………………………….....9
DAFTAR PUSTAKA




DAFTAR GAMBAR
3.1   Sangkar cuaca……………………………………………………………...4
3.2    Evaporimeter Panci Terbuka……………………………………………...5
3.3    Penakar Curah Hujan Biasa………………………….……………………5
3.4    wind vane Anemometer………………………………….………………..6
3.5    Termometer tanah…………………………………………………………7
3.6    Kampbell Stock…………………………………………………………...7
3.7    Penakar Hujan Otomatis…………………………………….…………….8




















I.       PENDAHULUAN
1.1        latar Belakang
klimatologi adalah ilmu yang membahas dan menerangkan tentang klim bagaimana iklim itu bisa berbeda dari suatu tempat ke tempat lainnya. Hal yang sangat erat hubungannya dengan ilmu klimatologi adalah ilmu cuaca, dimana cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam sehingga kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfer dengan segala prosesnya.
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat  iklim bisa menentukkan jenis-jenis  tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan.
 Seiring dengan perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, maka dari itu stasiun klimatologi sangat diperlukan untuk melayani informasi cuaca dan iklim pada suatu derah dan juga untuk membantu para petani dalam mengamati cuaca.
lokasi stasiun Klimatologi harus memenuhi standard yaitu:  dibangun diareal lahan yang jauh dari bangunan fisik.  Sebab, untuk melakukan pengamatan cuaca dan iklim tidak boleh terhalang oleh bangunan, karena akan berpengaruh dalam mengamati unsur-unsur iklim mulai dari temperatur, curah hujan, dan kelembaban
1.2         Tujuan Praktek Lapang
 Tujuan praktek lapang ini untuk mengetahui secara langsung cara kerja dan fungsi peralatan yang ada di stasiun klimatologi kelas IA Maros dalam mengamati keadaan cuaca.
II.          TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Sejarah Berdirinya Stasiun Klimatologi
Berdirinya Stasiun Klimatologi pada suatu daerah didasari pada kebutuhan masyarakat akan perlunya pengamatan  iklim untuk diinformasikan pada masyarak luas agar dalam melakukan kegiatan bercocok tanam mereka mengetahui masa tanam dan masa panen yang baik.
Stasiun klimatologi kelas I maros didirikan pada tahun 1972, di daerah antang. Panakukang Makassar. Tetapi pada tahun 1988 dipindahkan di daerah Maros dengan alasan karena lokasi tersebut digunakan oleh departemen lain dan  klimatologi karena sudah banyak bangunan fisik. sehingga stasiun tersebut dipindahkan kekabupaten maros, dan terminal penelitian pertanian berpusat di daerah Maros. Dan diresmikan sendiri oleh bapak kepala balai. Yang sekarang di bawah kendali bapak Pesoth Daniel.
Khaeruddin, 2010. menjelaskan, lokasi stasiun Klimatologi Kelas 1 Maros sudah memenuhi standar karena dibangun diareal lahan yang jauh dari bangunan fisik.  Sebab, untuk melakukan pengamatan cuaca dan iklim tidak boleh terhalang oleh bangunan, karena akan berpengaruh dalam mengamati unsur-unsur iklim mulai dari temperatur, curah hujan, dan kelembapan
Sudiira, 1999. Kebutuhan pokok  stasiun klimatologi agar mendapatkan data yang benar diperlukan yaitu:
1.      Letak stasiun klimatologi harus memiliki hubungan tanah, air dan iklim dimana data tersebut diperoleh.
2.      Masing-masing instrument harus menghasilkan data-data meteorology yang benar dan alat-alat tesebut tidak mudah rusak dan mudah dipelihara.
3.      Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan  mudah dicatat
4.      Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan baik serta bertempat tinggal tidak jauh dari stasiun klimatologi demi kelancaran pengamatan.
Klimatologi yang pengukurannnya dilakukan secara kontinyu dan meliputi periode waktu yang lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi dasar awan, banglash horizontal, durasi penyinaran matahari dan suhu tanah . oleh karena itu persyaratan stsiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (prawirowardoyo, 1996).













III.       PERALATAN DI STASIUN KLIMATOLOGI KEAS I MAROS
3.1        Sangkar Cuaca
        
            Terdapat dua sangkar cuaca di stasiun klimatologi maros yaitu dengan tinggi 120cm dan 25cm dari permukaan tanah. Gunanya untuk meletakkan beberapa alat yaitu 1 set pisicrometer.
Ada 4 termometer dalam sangkar cuaca yaitu:
o   Termometer maximum gunanya untuk mengetahui suhu maksimum dalam 24 jam.
o   Termometer minimum gunanya untuk mengetahui suhu minimum dalam 24 jam.
o   Termometer bola kering (TBK)
Gunanya untuk mengetahui suhu dan kelembapan udara dan diamati 3x24 jam. tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
o   Termometer bola basah (TBB)
Gunanya untuk mengetahui suhu dan kelembapan udara dan diamati 3x24 jam. tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
o   Piche evaporimeter gunanya untuk mengetahui air yang menguap setiap hari.
Untuk mengetahui kelembapan yaitu pbk-pbk
3.2     Evaporimeter Panci Terbuka
           
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya
o   Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki.
o   Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
o   Cup Counter Anemometer
o   Pondasi/ Alas
o   Penakar hujan biasa
3.3      Penakar Curah Hujan Biasa  

Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
o   Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
o   Bak tempat penampungan air hujan.
o   Kaki yang berbentuk tabung silinder.
o   Gelas penakar hujan.
3.4    Wind vane anenometer

               
Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian 1.5 meter dan 25 cm dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200.
 Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.






3.5    Thermometer tanah
Termometer tanah ada dua yaitu:
o   Termometer tanah gundul: panas karena radiasi matahari langsug masuk di dalam tanah dengan kedalaman 0,  2,   5,   10,   20 dan 30.
o   Termometer tanah berumput: tidak terlalu panas karena sebelum radiasi matahari langsung ke dalam tanah diserap dulu oleh rumput.
3.6    Pengukur Sinar Matahari Jenis Campbel Stokes
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias.

3.7    Penakar Hujan Otomatis Jenis Hellman
          
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias.
Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.

IV.             KESIMPULAN
4.1        Kesimpulan
Stasiun klimatologi didirikan untuk melayani informasi cuaca dan iklim pada suatu daerah dan juga untuk membantu para petani dalam mengamati cuaca. lokasi stasiun Klimatologi harus memenuhi standard yaitu:  dibangun diareal lahan yang jauh dari bangunan fisik.  Sebab, untuk melakukan pengamatan cuaca dan iklim tidak boleh terhalang oleh bangunan, karena akan berpengaruh dalam mengamati unsur-unsur iklim mulai dari temperatur, curah hujan, dan kelembaban
4.2        Saran
            Sebelum melaksanakan praktek lapang sistematika laporan diinformasikan sebelumnya agar supaya kaami mengetahui data-data apa yang diperlukan untuk membantu dalam pembuatan laporan.











DAFTAR PUSTAKA
www.google.com. Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor. Diakses 13 desember 2010.
www.google.com. Stasiun Klimatologi Krang Ploso. Diakses 13desember 2010
www.bmkgjateng.com.  Badan meteoroloogi dan klimatologi jawa tengah. Diakses 13 desember 2010.
www.google.com. Stasiun klimatologi Banjar Baru, Sejarah. Diakses 13 desember 2010.
Ir. Gunarsih, Ance Kartasapoetra. 2008. Klimatologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar