Jumat, 18 November 2011

LAPORAN TEKHNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DI BALIT SEREAL

LAPORAN
TEKHNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
DI BALIT SEREAL



DISUSUN OLEH:
AGUS SALIM
10596 009 09




JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2010
A.    Balit seral

Balit sereal merupakan balai penelitian tanaman serealia, dimana ada 3 tanaman pangan yang dibudidayakan yaitu jagung sorgum dan gandum namun yang  paling utama dibudidayakan adalah  jagung.
B.     Budidaya tanaman jagung
Jagung  yang dibubidayakan dibalit sereal adalah jagung komposit dan jagung hibrida
a.       Jagung komposit
100_2634                     100_0994
Jagung komposit adalah induknya dengan ciri minimal 10 induknya yang dikawinkan bersama.
·         Benihnya dapat ditanam ulang
·         Jagung komposit tidak menyukai tanah masam, artinya tanah yang berwarna merah kuning, banyak mengandung alumunium sehingga membuat keracunan pada tanaman.
b.      Jagung hibrida
image-01                   image-03
Jagung hibrida adalah turunan kedua yang dikawinkan sehingga jagung hibrida tidak dapat ditanam ulang karena hasilnya jelek atau gennya sama
Keunggulan tanaman jagung yang berasal dari benih hibrida anatara lain, tahan serangan hama dan penyakit, lebih cepat panen ,produksi tinggi, sangat toleran dengan berbagai jenis dan ketinggian lahan. Semnetara itu, kelemahannya adalah biji buahnya tidak bisa dijadikan benih lagi karena sifat unggul induknya sudah menghilang. Selain itu lahna tanaman jagung hibrida harus dipisahkan dari lahan tanman jagung varietas lain atau disungkup setelah rambut jagung sudah keluar agar tidak terjadi perkawinan silang. Apabila perkawinan itu terjadi, buah yang muncul akan mengalami kelainan genetic sehingga sifat-sifat unggul dari induknya juga hilang.
Benih jagung hibrida dibuat dengan menyilangkan biji galur murni dari dua induk yang sudah diseleksi, sifat unggulnya. Pembuatan benih jagung hibrida dilakukan dilaboratorium dengan peralatan dan tenaga ahli yang berpengalaman.
Cara untuk merakit/ membentuk benih hibrida

Pembentuk populasi dasar +/- 1 tahun
Pembentuk galur +/- 4 tahun
Evaluasi daya gabung
                                         Evaluasi daya hasil pendahuluan                    +/- 2 tahun
Evalusi daya hasil lanjutan
Uji multilokasi +/- 1 tahun
Pelepasan (tim penilai pelepasan varietas tanaman pangan).
Ada beberapa jenis jagung yang dibudidayakan anatara lain:
1.      Lamuru
·         Toleransi kekeringan
·         Potensi hasil 7,0-8,0 t/ ha
·         Umur 96 hari
2.      Sukma raga
·         Toleransi terhadap kemasaman tanah
·         Potensi hasil 8,0 t/ha
·         Umur 105 hari
3.      Srikandi putih
·         Potensi hasil 8,0 t/ha
·         Umur 105-110 hari
·         Potensi berkualitas tinggi
·         Protein 10,44%
·         Lysine 0,410%
·         Tryphoptan 0.087%
4.      Bima 1
·         Silang tunggal
·         Potensi hasil 8,0-9,0 t/ha
·         Umur 97 hari
·         Stay green (setelah masak fisiologis sudah siap panen)
Jagung quality protein maize(QPM)
jagung normal  ><  jagung QPM
kandungan
Jagung normal
Jagung qpm
Protein (%)
9-10,0
10,0-13,5
Lisin(%)
0,25
0,475
Triptopan (%)
0,05
0,11

alat dan mesin yang digunakan
alat penyiang dan pembumbun  100_0162   100_5520
100_0123              100_2169
a.       Alat penyiangan yaitu alat yang berfungsi untuk membersihkan gulma yang ada disekitar tanaman, alat ini digunakan ketika tanaman jagung masi berumur kecil atau ktika ujung daun tidak bersentuhan dengan ujung daun yang lain
b.      Alat pembuat alaur yaitu berfungsi untuk meluruskan barisan tanaman
c.       Alat menanam , alat yang digunakan untuk menanam ada 2 yaitu dengan menggunakan mesin atau secara tunggal
d.      Alat pemipil jagung dengan ukuran dimensi panjang 130 cm, tinggi 104 cm, dan lebar 90 cm.
e.       Alat pengering ada 2 yaitu
Alat pengering jagung tenaga surya
Alat pengering jagung tanpa pembalik

BWD (Bagan Warna Daun)
BWD adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui warna daun
Bagan warna daun

jenis pupuk
takaran-takaran

takaran pupuk


pupuk (kg/ha)
7-10 hst
28-30 hst
40-45 hst
urea
300-350
25%
50%

za
50
100%


sp 36
100-200
100%


kcl
50-200
750%
25%


Ket:
a.       Hanya diberikan jika dari hasil analisis tanah kekurangan unsur sulfur (S)
b.      Takaran dapat berubah sesuai dengan hasil analisis tanah sebelum tanam atau rekomendasi setempat
c.       Jika menggunakan pupuk majemuk takaran unsur N, P dan K. disterakan dengan pupuk tunggal. Cara aplikasi pupuk; pupuk diletakkan dalam lubang yang dibuat.
niali skala
tambahan pupuk urea saat 40-45 hst (kg/ha

berdasarkan bwd
jagung hibrida
jagung komposit
< 4,0
150
60
4,0-4,5
100
25
>4,5
20
0

2.    Budidaya Tanaman Sorgum
                 
Selain jagung tanaman yang kedua dibudidayakan adalah tanaman sorgum. Tanaman sorgum sangat berguna bagi  kalangan masyarakat karena sorgum dapat dijadikan makanan ternak dan dapat pula dibuat tepung. Sorgum yang dibudidyakan itu bebagai macam warna antara lain :
a.       Sorgum putih disebut pula sorgum kafir
b.      Sorgum merah atau cokelat termasuk varietas veterita
c.       Sorgum yang warnanya lebih terang akan menghasilkan tepung yang lebih putih
d.      Sorgum yang berwarna gelap  akan menghasilkan tepung yang berwarna gelap dan rasanya lebih pahit.
Pada umumnya tanaman sorgum ditanam sebagai tanaman pokok kedelai atau tanaman palawija lainnya pada waktu menanam, benih ditanam 2-3 biji perlun=bang. Penjarangan menjadi dua tanaman berlubang, dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam, penyulaman dapat dilakukan dengan biji atau dengan pemindahan tanaman yang lama umurnya (transplanting)
Sorgum relative lebih dapat beradaptasi pada kisaran kondisi ekologi yang luas dan dapat berproduksi pada kondisi yang kurang sesuai bila dibandingkan dengan tanman sereal yang lainnya. Yang terutama adalah sorgum sangat sesuai dinegri yang panas dan hangat. Sorgum dapat bertoleransi pada keadaan yang panas dan kering. Tetapi juga dapat bertumbuh pada daerah yang bercurah hujan tinggi atau tempat yang bergenang.
Panen dilakukan dengan cara memangkas tangkai dibawa bagian biji dengan menggunakan sabit atau gunting. Hasil pemangkasan kemudian di ikat atau dimasukkan dalam karung. Setelah dipanen akan dilakukan penjemuran hingga kadar air biji mencapai 10 sampai 12 %. Criteria untuk mengetahui tingkat kekeringan bij biasanya dengan cara mengigit bijnya,bila bersuara biji tersebut telah kering.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar